Toko Buku Online Terlengkap

Thursday, December 09, 2010

Konvergensi PSAK & IFRS 2012,..sudah Siapkah Anda ?
Penulisan ini bermula saat saya menghadiri Public Hearing yang diselenggarakan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) – Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) di Jakarta. Disana selain membicarakan persiapan Indonesia dalam melakukakan penyetaraan (konvergensi) SAK dengan IFRS, juga dibahas  rancangan revisi dan draft PSAK terbaru sebelum secara resmi diluncurkan tahun depan.
Dalam penulisan ini, saya hanya memfokuskan pada pembahasan persiapan yang dilakukan Indonesia dalam menghadapai konvergensi  IFRS tahun 2012 dan masa  depan pelaporan keuangan di Indonesia. Tujuan penulisan ini adalah untuk memberikan informasi terbaru  kepada masyarakat selaku stakeholders, khususnya kalangan akademisi yaitu dosen dan mahasiswa, dimana kita harus segera mempersiapkan diri dengan transformasi menuju IFRS 2012. Kita selaku pelaku akuntansi harus segera menyesuaikan diri dengan pembaharuan ini, sebelum kita kalah bersaing dari tenaga akuntan asing.
Adapun latar belakang mengapa perlunya segera dilakukan konvergensi SAK dan IFRS sebelum tahun 2012 adalah merupakan kesepakatan pemerintah Indonesia sebagai anggota forum G20. Hasil dari pertemuan pemimpin negara G20 forum di Washington DC tgl 15 Nov 2008:
1.       Memperkuat transparansi dan akuntabilitas
2.       Memperkuat regulasi
3.       Pasar keuangan yang berintegeritas
4.       Memperkuat kembali kerjasama internasional
5.       Memperbaharui institusi financial internasional

Pada pertemuan G20 berikutnya di London, 2 April 2009 menghasilkan 29 kesepakatan, dimana kesepakatan no.13 dan 16 adalah tentang “Strengthening Financial Supervision and Regulation”. Pada butir 15 dikatakan: “ to call on the accounting standard setters to work urgently……and achieve a single set of high-quality global accounting standards.”

 Indonesia melalui Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) – Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sedang melakukan proses konvergensi IFRS dengan target penyelesaian tahun 2012. Sepanjang tahun 2009, DSAK-IAI sudah mengesahkan 10 PSAK terbaru, 5 ISAK, dan mencabut 9 PSAK berbasis industri dan mencabut 1 ISAK. Sekedar informasi bagi pembaca yang belum mengetahui apakah perbedaan antara IFRS dan SAK? Sekilas saya coba jelaskan perbedaannya.
1.       IFRS menekankan pada principle base dibandingkan rule base.
2.       Mengurangi peran dari badan otoritas dan panduan terbatas pada industri-industri spesifik.
3.       Pendekatan terbesar pada subtansi atas transaksi dan evaluasi dimana merefleksikan realitas ekonomi yang ada. Seperti contoh IFRS menekankan pada fair value dan meninggalkan historical value.  

Sasaran Konvergensi IFRS tahun 2012, yaitu merevisi PSAK agar secara material sesuai dengan IFRS versi 1 Januari 2009 yang berlaku efektif tahun 2011/2012, Konvergensi IFRS di Indonesia dilakukan secara bertahap.

Adapun manfaat yang diperoleh dari konvergensi IFRS adalah memudahkan pemahaman atas laporan keuangan dengan penggunaan SAK yang dikenal secara internasional, meningkatkan arus investasi global melalui transparansi, menurunkan biaya modal dengan membuka peluang fund raising melalui pasar modal secara global, menciptakan efisiensi penyusunan laporan keuangan.

Berikut roadmap yang dilakukan DSAK menuju konvergensi IFRS 2012:
Tahap adopsi (2008-2010); Adopsi seluruh IFRS ke PSAK, persiapan infrastruktur yang diperlukan, evaluasi dan kelola dampak adopsi terhadap PSAK yang berlaku. Tahap persiapan akhir (2011); Penyelesaian persiapan infrastruktur yang diperlukan, penerapan secara bertahap beberapa PSAK berbasis IFRS. Tahap implementasi (2012); Penerapan PSAK berbasis IFRS secara bertahap, Evaluasi dampak penerapan PSAK secara komprehensif.

Memang tidak mudah bagi DSAK dalam melakukan konvergensi ini. Proses konvergensi dilakukan secara bertahap karena ada proses yang harus didiskusikan dengan beberapa instansi dan disesuaikan dengan kondisi negara masing-masing. Contoh halnya yang berkaitan dengan peraturan perpajakan, dan policy pemerintah yang sudah berjalan.

Kesimpulan dari penulisan ini adalah kita tidak dapat menolak arus globalisasi. Mau tidak mau dan cepat atau lambat kita harus segera mengejar target konvergensi IFRS tersebut. Bagaimanapun juga agar negara kita dapat disetarakan dalam kegiatan perekonomian internasional, begitupun dalam pembuatan laporan keuangan dapat diakui secara internasional. Semakin derasnya arus investasi asing di Indonesia, tentunya kita tidak ingin hanya jadi penonton di negara sendiri. Kita harus siap bersaing dengan tenaga asing, khususnya akuntan luar negeri yang akan berdatangan sehubungan akan tingginya permintaan akuntan berstandar internasional.

Sebagai penutup penulis hanya dapat berpesan bekali diri anda sebaik mungkin sesuai dengan tujuan anda. Berpikirlah jauh kedepan, jangan hanya berpaku saja pada kondisi saat ini.
cetak halaman ini

Sunday, December 05, 2010

PELOPOR PERUBAHAN

Apakah anda pernah mengikuti sosialisasi perubahan organisasi? Saya pernah menyaksikannya di sebuah perusahaan. Sosialisasi dilakukan seorang manajer yang menampilkan berbagai data yang dilengkapi grafik untuk menunjukkan perlunya perubahan. Dilanjutkan dengan penjelasan langkah perubahan yang harus dilakukan karyawan. Dan diakhiri dengan sesi tanya jawab.
Banyak orang, sadar atau tidak sadar, meyakini bahwa proses perubahan melalui alur analisis-berpikir-berubah. Asumsinya, orang berubah mengikuti hukum rasional dan logis. Tapi kenyataannya, banyak karyawan yang resisten terhadap perubahan organisasi. Para top manajemen mengeluhkan karyawan mereka yang dianggap bebal. Tidak habis pikir tentang perilaku karyawannya yang melakukan upaya penolakan secara terang-terangan atau sembunyi-sembunyi.
Mengapa? Manusia bukan sepenuhnya makhluk rasional. Manusia bukan robot yang mengikuti hukum dan formula tertentu secara mekanis. Sekali instruksi diberikan maka diolah dan dijalankan apa adanya.
Manusia lebih banyak menggunakan emosinya dalam mengambil keputusan. Rasionalitas digunakan sejauh menyediakan pilihan-pilihan. Emosilah yang menentukan mana pilihan yang akan diambil. Kepala dan hati bersama menentukan tindakan manusia dalam melakukan perubahan. Apabila bisa menyelaraskan keduanya maka jantung perubahan akan berdenyut mengalirkan spirit perubahan ke seluruh organisasi.
Menjadi The Dancing Leader layaknya seorang penari, menggunakan pikiran sekaligus hatinya. Ia menggunakan cerita dan perumpamaan yang dapat menyentuh hati. Ia menampilkan visualisasi yang dapat membuat kesadaran tersentak. Ia membuat orang bisa menyaksikan apa yang disaksikannya. Ia mengajak orang merasakan apa yang disaksikan bersama itu. Ia menginspirasi orang akan mendesaknya sebuah perubahan dan bersama-sama terlibat dalam tarian perubahan.  Menjadi The Dancing Leader berarti menjadi jantung perubahan organisasi.
Tanyakan pada diri sendiri dan rekan anda, “Apabila diumpamakan sebuah benda, benda apakah keadaan yang menuntut organisasi anda berubah? Bagaimana benda itu mengancam kenyamanan semua orang?”
cetak halaman ini

Sunday, November 21, 2010

FILOSOFI SEBUAH POHON

Alkisah sebuah cerita dari seorang bijak yang dapat dipetik mengenai filosofi sebuah pohon.
Ada tiga hal yang bisa dipelajari dari sebuah pohon, yaitu:

1. Pohon tidak makan dari buahnya sendiri

Buah adalah hasil dari pohon...dari mana pohon memperoleh makan ? Pohon memperoleh makan dari tanah...semakin akarnya dalam semakin dia bisa menyerap nutrisi lebih banyak...ini berbicara tentang
kedekatan hubungan kita dengan Sang Pencipta sebagai Sumber Kehidupan kita...

Ada cerita menarik...katanya buah kurma itu manis sekali...Kenapa bisa begitu ?

Menurut ceritanya pohon kurma itu ditanam di padang pasir...Bijinya ditaruh di kedalaman 2 meter kemudian ditutup dengan 4 lapisan...Sebelum pohon kurma itu tumbuh maka dia berakar begitu dalam sampai kemudian menembus 4 lapisan tsb dan menghasilkan buah yang manis di tengah padang pasir...

Ada proses tekanan begitu hebat ketika kita menginginkan hasil yang luar biasa...Seperti perumpamaan pegas yang memiliki daya dorong kuat ketika ditekan...

 2. Pohon tidak tersinggung ketika buahnya dipetik orang

Kadang kita protes kenapa kerja keras kita yang menikmati justru orang lain...Ini bicara tentang prinsip
memberi...dimana kita ini
bukan bekerja untuk hidup, tetapi bekerja untuk memberi buah...artinya apa ? kita bekerja keras supaya
kita dapat memberi lebih banyak kepada orang yang membutuhkan...jadi bukan untuk kenikmatan sendiri...
cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu....tapi
tidak pernah ada kata cukup untuk memberkati orang lain dengan pemberian kita....begitupun semakin banyak kita menabur semakin banyak pula kita akan menuai...

3. Buah yang dihasilkan pohon itu menghasilkan biji dan biji itu menghasilkan multiplikasi.

Ini bicara tentang bagaimana hidup kita memberi
impact terhadap orang lain...Katanya pemimpin itu bukan masalah posisi atau jabatan...tapi masalah
pengaruh dan inspirasi yang diberikan kepada orang lain...Pemimpin yang berhasil adalah pemimpin yang menciptakan pemimpin-pemimpin baru yang lebih baik dari dirinya.

Demikianlah yang diceritakan orang bijak itu tentang  filosofi pohon

Semoga bermanfaat bagi kita semua

cetak halaman ini

Thursday, November 11, 2010

ANDA MERASA HEBAT?

Seorang anak mengeluh pada ayahnya mengenai kehidupannya dan menanyakan mengapa hidup ini terasa begitu berat baginya. Ia tidak tahu bagaimana menghadapinya dan hampir menyerah. Ia sudah lelah untuk berjuang. Sepertinya setiap kali satu masalah selesai, timbul masalah baru.

Ayahnya, seorang koki, membawanya ke dapur. Ia mengisi 3 panci dengan air dan menaruhnya di atas api.

Setelah air di panci-panci tersebut mendidih. Ia menaruh wortel di dalam panci pertama, telur di panci kedua dan ia menaruh kopi bubuk di panci terakhir. Ia membiarkannya mendidih tanpa berkata-kata. Si anak membungkam dan menunggu dengan tidak sabar, memikirkan apa yang sedang dikerjakan sang ayah. Setelah 20 menit, sang ayah mematikan api.


Ia menyisihkan wortel dan menaruhnya di mangkuk, mengangkat telur dan meletakkannya di mangkuk yang lain, dan menuangkan kopi di mangkuk lainnya.

Lalu ia bertanya kepada anaknya, “Apa yang kau lihat, nak?”"Wortel, telur, dan kopi” jawab si anak. Ayahnya mengajaknya mendekat dan memintanya merasakan wortel itu. Ia melakukannya dan merasakan bahwa wortel itu terasa lunak. Ayahnya lalu memintanya mengambil telur dan memecahkannya. Setelah membuang kulitnya, ia mendapati sebuah telur rebus yang mengeras.

Terakhir, ayahnya memintanya untuk mencicipi kopi. Ia tersenyum ketika mencicipi kopi dengan aromanya yang khas. Setelah itu, si anak bertanya, “Apa arti semua ini, Ayah?”

Ayahnya menerangkan bahwa ketiganya telah menghadapi ‘kesulitan’ yang sama, melalui proses perebusan, tetapi masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeda.

Wortel sebelum direbus kuat, keras dan sukar dipatahkan. Tetapi setelah direbus, wortel menjadi lembut dan lunak. Telur sebelumnya mudah pecah. Cangkang tipisnya melindungi isinya yang berupa cairan. Tetapi setelah direbus, isinya menjadi keras. Bubuk kopi mengalami perubahan yang unik. Setelah berada di dalam rebusan air, bubuk kopi merubah air tersebut.

“Kamu termasuk yang mana?,” tanya ayahnya. “Ketika kesulitan mendatangimu, bagaimana kau menghadapinya? Apakah kamu wortel, telur atau kopi?” Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu adalah wortel yang kelihatannya keras, tapi dengan adanya penderitaan dan kesulitan, kamu menyerah, menjadi lunak dan kehilangan kekuatanmu.”

“Apakah kamu adalah telur, yang awalnya memiliki hati lembut? Dengan jiwa yang dinamis, namun setelah adanya kematian, patah hati, perceraian atau pemecatan maka hatimu menjadi keras dan kaku. Dari luar kelihatan sama, tetapi apakah kamu menjadi pahit dan keras dengan jiwa dan hati yang kaku?.”

“Ataukah kamu adalah bubuk kopi? Bubuk kopi merubah air panas, sesuatu yang menimbulkan kesakitan, untuk mencapai rasanya yang maksimal pada suhu 100 derajat Celcius. Ketika air mencapai suhu terpanas, kopi terasa semakin nikmat.”

“Jika kamu seperti bubuk kopi, ketika keadaan menjadi semakin buruk, kamu akan menjadi semakin baik dan membuat keadaan di sekitarmu juga membaik.”

Ada raksasa dalam setiap orang dan tidak ada sesuatupun yang mampu menahan raksasa itu kecuali raksasa itu menahan dirinya sendiri”

                                                                                                                                 (source: the profec)
cetak halaman ini

Monday, September 27, 2010

“THINKING OUT OF THE BOX”

Apa yang di maksud dengan berfikir di luar kotak atau thinking out of the box? Mungkin kita perlu mendefinisikan dulu apa yang di maksud dengan berfikir di dalam kotak. Yang di maksud dengan berfikir di dalam kotak adalah kita selalu berfikir dengan berpijakan kepada kebiasaan. apa yang sudah biasa di lakukan oleh orang lain, termasuk di dalamnya hal – hal yang sudah bisa dan biasa kita lakukan atau yang mudah kita lakukan. Berpikir di dalam kotak juga berarti bagaimana kita berfikir dalam zona nyaman kita , tentu saja berfikir di luar kotak adalah kebalikanya, Yaitu cara berfikir kita dengan melihat hal-hal yang tidak biasa, hal-hal yang aneh di luar kemampuan kita, tidak biasa dilakukan oleh orang lain, tidak biasa dilakukan oleh diri kita, termasuk tidak biasa dilakukan oleh kelompok kita, bahkan tidak ada orang yang pernah melakukanya.

Berfikir di luar kotak memang melawan kecenderungan manusia yang ingin selalu nyaman, ingin berada di zona nyaman atau status quo, namun masalahnya jika kita hanya berfikir dengan cara-cara yang biasa, maka haslinyapun akan biasa.


Jika kita ingin mendapatkan sesuatu yang berbeda, maka kitapuun harus berfikir dengan cara yang berbeda. Memang dengan hanya berfikir di dalam kotak saja anda masih tetap bisa bergerak, perusahaan anda masih bisa terus berjalan, namun kondisi anda maupun kondisi perusahaan anda akan stagnan, artinya berjalan ditempat, atau sekedar hanya bertahan, kalaupun ada peningkatan, peningkatan itu hanya terjadi secara linear atau lambat. Mungkin kita tidak asing dengan peningkatan 5 atau 10 % bahkan kurang dalam setahun.

Bagi seorang pemikir revolusioner, jika kita ingin menggandakan hasil kita, kita harus berfikir di luar kotak dimana kita tidak lagi berharap bahwa peningkatan itu hanya 5 % atau 10 % dalam setahun, kita ingin peningkatan itu berkali lipat, bahkan bukan hanya dalam setahun tapi kurang dari setahun. Misalnya kita ingin pendapatan kita berkali lipat hanya dalam waktu 6 bulan.
Berfikir di dalam kotak itu justru dapat membahayakan diri kita, mungkin kita menganggap bahwa kita sudah cukup berfikir dalam kotak saja, masalahnya beban akan terus bertambah, persaingan akan semakin ketat, jika kita hanya berfikir didalam kotak sementara orang lain berfikir di luar kotak, dengan ide-ide baru yang inovatif, ide-ide baru yang terobosan, maka kita akan kalah, kita akan tenggelam. Oleh karena itu kita perlu berfikir di luar kotak sehingga kita mampu bersaing dengan orang lain.

Cobalah tengok keluar, cobalah tengok di toko, cobalah tengok di internet produk-produk baru terus bermunculan.
Kita lihat seperti handphone, mungkin produknya tetap berupa handphone atau alat komunikasi, namun dapat kita lihat fitur yang inovatif yang hadir di dalam handphone yang baru, handphone lama sudah mulai ketinggalan dan harganyapun akan turun drastis. Jika kita hanya mengandalkan handphone gaya lama, jelas perusahaan handphone akan bankrut dengan segera.

Apapun bisnis kita, persaingan itu tidak akan pernah diam, perubahan tidak akan pernah berhenti, kita harus tetap terus menerus menemukan ide-ide terobosan supaya kita terus berada di depan.

Berhubungan dengan masalah waktu, berfikir di luar kotak adalah kita mencari cara-cara baru, bagaimana kita meningkatkan produktivitas diri kita. Bukan hanya meningkat 5 % atau 10 % saja tetapi bagaimana cara kita melipatgandakanya. Jika anda masih mengatakan “Ah itu tidak mungkin!”. Artinya anda masih berfikir di dalam kotak, kita harus berani berfikir di luar kotak, karena jika kita sudah berani berfikir di luar kotak, maka peluang – peluang terobosan akan muncul di hadapan kita. Jika kita membatasi pikiran kita, maka semua ide-ide hebat tersebut diatas tidak akan pernah muncul dan datang kepada kita.
Kita memerlukan berani, berani yang bagaimana?

1. Kita harus berani melawan keraguan, baik itu keraguan yang datang dari kita sendiri, maupun keraguan itu dari orang-orang di sekitar kita. Setiap ide yang baru, setiap ide yang aneh, pasti akan mendapatkan penolakan dari berbagai pihak. Namun anda harus tetap berani, seaneh apapun ide tersebut, bahkan ide anda dianggap ide gila anda harus tetap berani melaksanakan ide-ide tersebut, jika tidak maka anda tidak akan pernah bisa berfikir di luar kotak.

2. Berani mengambil resiko. Jika anda menghasilkan ide-ide baru, gagasan baru untuk meningkatkan produktivitas anda, maka saya katakan bahwa ide tersebut besar kemungkinan untuk tidak berhasil alias gagal. Tidak ada jaminan keberhasilan, karena melakukan sesuatu yang baru tingkat kegagalanya lebih tinggi daripada melakukan sesuatu yang sudah biasa. Karena resikonya besar maka di perlukan suatu keberanian. Suatu keberanian mengambil resiko. Yang jadi pertanyaan adalah kenapa kita mengambil resiko-resiko itu?”.Jawabnya adalah karena di balik resiko tersebut ada sesuatu peluang yang jauh lebih besar. Ingatlah hukum risk and return, “Semakin besar resiko yang kita ambil, semakin besar pula hasil yang akan kita dapatkan.” Jika kita tidak berani mengambil resiko – resiko yang besar dan kita hanya mengambil resiko-resiko yang kecil, maka apa yang akan kita dapatkan akan kecil pula. Maka wajarlah jika apa yang akan anda raih tetap stagnan atau mengalami peningkatan secara linier dan lambat.

Jika anda ingin menggandakan peningkatan anda, maka anda harus berani berfikir di luar kotak, berani melawan keraguan, berani mengambil resiko. berfikir di luar kotaklah yang memungkinkan kita mendapatkan cara-cara baru, cara-cara yang inovatif, cara-cara terobosan, cara-car yang lebih cepat,cara-cara yang tidak biasa.

Cara-cara seperti ini hanya akan kita dapatkan jika mau berfikir di luar kotak. memang cara-cara yang akan kita dapatkan jika kita berfikir di luar kotak adalah cara yang tidak biasa, cara yang berbeda. Justru disitulah peluangnya.

Jika anda melakukan cara-cara yang biasa, maka hasilnyapun akan biasa, jika anda melalui jalan yang sama, melalui mobil yang sama, malalui kecepatan yang sama maka waktu yang anda perlukan untuk mencapai tujuan anda akan sama pula.Namun sekali anda berubah, cara anda mengendarai mobil misalnya kecepatan anda di tambah, atau jalan yang anda tempuh berbeda, atau mobil yang anda gunakan berbeda, maka hasilnya akan berbeda pula. Begitu juga dengan pekerjan-pekerjaan lain, jika anda ingin menghasilkan yang berbeda, maka anda harus melakukan sesuatu yang berbeda. Semakin berbeda apa yang anda lakukan, maka semakin besar pula peluang yang akan anda dapatkan.

Dengan berfikir di luar kotak, kita bebas berfikir, kita akan bebas dari cara lama, kita akan bebas dari tradisi, kita akan bebas dari kebiasaan, kita akan bebas dari status quo, dan kita akan terbebas dari zona nyaman. Bagai pepatah “Orang sukses banyak akal, sedang orang gagal banyak alasan”

Semoga bermanfaat…                                                                                    (source:
Rofi Rokhman)

cetak halaman ini

Friday, September 17, 2010

PERAN PROFESI AKUNTANSI MANAJEMEN MENJADI SEORANG 'HYBRID MANAGER'

Dalam persaingan dunia kerja dewasa ini, khususnya persaingan dalam menduduki jabatan strategis di level managerial suatu perusahaan atau organisasi lainnya sangatlah ketat. Berbagai latar belakang pendidikan, pengalaman, kepemimpinan, dan kemampuan dalam memecahkan masalah serta pemikiran strategis adalah persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi manajer atau pimpinan yang mumpuni.
Namun bagaimana peranan profesi berlatar belakang keahlian akuntansi dapat bersaing dengan profesi lainnya, misalnya pendidikan ilmu pasti (sains). Jika kita amati banyak para manajer di perusahaan yang berasal dari pendidikan non ekonomi (insinyur atau sarjana teknik). Sedangkan dari latar belakang ekonomi khususnya jurusan akuntansi diberikan kepercayaan mengerjakan pekerjaan yang hanya berkutat dengan angka-angka seperti akuntansi, administrasi dan keuangan.
Dewasa ini pandangan bidang akuntansi mulai mengalami terobosan baru (breakthrough). Selama ini profesi yang selama ini banyak dikenal dibidang akuntansi hanyalah akuntansi keuangan, audit, dan pajak. Namun hanya sedikit orang yang mengetahui mengenai profesi akuntan manajemen. Hal ini wajar karena kebutuhan entitas bisnis akan profesi ini belum menjadi kebutuhan utama. Tetapi jika kita lihat prestasi-prestasi perusahaan besar khususnya yang berasal dari luar negeri yaitu AS dan Eropa, mereka dapat mengalami kemajuan pesat tidak terlepas dari peranan akuntansi manajemen didalamnya. Para akuntan manajemen inilah yang memiliki kesempatan besar menjadi Hybrid Manager yang menghasilkan nilai tambah (added value) dalam aktivitas bisnisnya.
Untuk menjadi Hybrid Manager, seorang akuntan manajemen harus bisa menguasai lingkungan bisnisnya secara teknis dan strategis. Akuntan manajemen harus lebih mengasah kemampuannya lebih banyak secara strategis. Akuntan manajemen harus mampu berpikir strategik, membaca peluang yang ada, memimpin organisasinya secara efektif dan efisien. Seorang akuntan manajemen yang mumpuni memang harus dibekali keilmuan-keilmuan lain dilluar keilmuan lain yang selama ini mereka geluti. Akuntan manajemen dituntut memiliki kompetensi yang tinggi sehingga mampu melakukan pekerjaan sesuai dengan stándar yang ditetapkan dalam lingkungan kerja nyata. Untuk itu seorang akuntan manajemen dituntut memiliki knowledge, skill, dan attitude profesionalisme yang tinggi dalam bidang terkait seperti bidang akuntansi manajemen, manajemen keuangan, bisnis, dan manajemen informasi. Dengan demikian seorang akuntan manajemen memiliki kemampuan intelectual, strategis, teknis dan fungsional, kemampuan personal, komunikasi dan interpersonal skill, serta kemampuan manajemen dan organizational dalam bidang dituju. Oleh karena itu agar dapat bersaing dengan bidang keilmuan lainnya, akuntansi manajemen dapat membantu anda menjadi seorang hybrid manager.

cetak halaman ini

Thursday, July 22, 2010

Big But Not Great (another version of David vs Goliath)

Alkisah, seorang bernama Robert Kearns, di lingkungannya dia biasa dipanggil Bob.
Kisahnya diangkat dari kisah nyata, yang dituturkan kolumnis NEW YORKER,

John Seabrook serta tahun 2008 di angkat ke Layar Lebar -dengan titel
yang sama dengan judul artikel itu : Flash of Genius - disutradai oleh
Marc Abraham.

Hingga suatu kejadian pada tahun 1953, Bob yang ahli fisika dan
elektronika, hampir saja buta karena tutup sampanye yang dibukanya
melompat dan hampir mengenai mata kanannya. Dan Bob bersyukur, Tuhan
menciptakan "mekanisme" mata : bisa berkedip. Hingga suatu ketika,

ketika dia berkendara dengan Ford Galaxy-nya saat hujan turun ringan,
dia berfikir : alangkah enaknya bila wiper (karet pengahpus kaca) bisa
berkedip sesuai keinginan kita (intermitent), seperti kedip mata kita.

Dari sinilah semua kisah berawal. Dengan kepandaiannya, diciptakanlah
sebuah sirkuit yang memungkinkan wiper bisa berkedip secara intermitent,
tidak konstan seperti umumnya wiper pada jaman itu. Dibantu rekannya,
Gil Previck-pemilik Previck Motor Industries, dipatenkannya penemuan itu
: dan ditawarkannya ke mogul otomotif pada jaman itu : FORD Motor Co.
Ford, lewat eksekutifnya Macklyn Tyler, menyetujui kerjasama tawaran itu,
meminta Bob mengirim sampel dan perkiraan biaya dan harga. Setelah
berjabat tangan, lalu tak ada kabar hingga tiga bulan kemudian, saat
Bob secara tak sengaja menemukan bahwa penemuannya dipasang dan dijaikan
nilai jual untuk Ford Mustang baru dirilis saat itu.

Bob berang dan meradang. Ford ingkar janji.
Tapi kisah penemu dan dibohongi industri bukan kisah sekali ini saja.
Bob belajar dan mencerna. Dia tetap meradang, dan setelah sekian lama
perjuangan : pengacara yang ditunjukknya bernegosiasi, memberikan kabar
Ford menawarkan "damai" dengan membayar 250ribu US Dollar, tapi tak mau
meminta maaf atau mengakui bahwa "intermittent wiper" adalah penemuan Bob.

Bob makin meradang, dan pengacaranya patah arang : hingga mengundurkan diri.
Bertahun-tahun, setelah sempat berobat ke sebuah Rumah Sakit Jiwa di
Maryland, hidup dari tunjangan negara, berada dalam cibiran banyak
orang, ditinggalkan istri yang selalu mendampingi : Bob tetap berjuang.

"Ini bukan sekedar masalah uang", demikian katanya.
Hingga bertahun-tahun tanpa kepastian, Bob tetap berjuang melanjutkan
persoalan ini ke Pengadilan. Pihak Ford, dalam proses di luar
pengadilan, menawarkan hingga 30 juta US Dollar : asal Bob mau tutup
mulut dan tak melanjutkan kasusnya. Tapi, Bob, yang didukung
anak-anaknya tetap maju, dan tak mau menerima tawaran itu. Ini bukan
masalah uang.

Akhirnya, setelah perjuangan yang panjang dan menyakitkan, Bob yang tak
didampingi pengacara, melawan raksasa otomotif FORD dengan segala
kekuatannya : Bob memenangkannya. FORD harus membayar 10 juta dollar,
dan belakangan Chrysler Motor Co juga membayar 18,7 juta dollar : atas
pemakaian paten milik Bob secara illegal.

Bob memenangkan peperangan dengan idealisme dan konsistensinya.
Berkacalah dari Bob. Berapa gelintir dari kita yang hidup dipenuhi
dengan idealisme dan konsistensi ? Iming-iming uang dan jabatan
seringkali jadi peluntur utama. Perjuangan kita tak pernah
sungguh-sungguh akan bermakna kemenangannya karena tak ada idealisme dan
konsistensi.

Banyak dari kita pergi bekerja hanya karena kita takut pada aturan
kantor, atau bahkan takut pada bos yang sering duduk di seberang meja
kita. Kita takut ketika diancam tak naik jabatan, tak naik gaji atau
dikeluarkan. Kita hanya jadi "kerbau penurut" yang bergerak ke kiri
atau ke kanan karena atasan kita yang menyuruhnya.

Kita lupa, bahwa Tuhan mendukung idealisme dan konsistensi kita. Bob
sudah jadi contohnya.

Maka, mulai hari ini : temukan lagi idealisme dan konsistensi kita.
Percayalah bahwa rejeki tak datang secara cuma-cuma, atau datang karena
perintah bos kita. Rejeki datang karena kita sendiri yang
memperjuangkannya. Jangan takut untuk mencoba, jangan mau selamanya di tindas oleh yang besar.
Big but Not Great, ibarat David vs Goliath


Tuesday, May 25, 2010

Nilai Diri Kita Yang Terpendam 


Pada suatu ketika, di sebuah taman kecil ada seorang kakek. Di dekat kaket tersebut terdapat beberapa anak yang sedang asyik bermain pasir, membentuk lingkaran. Kakek itu lalu menghampiri mereka, dan berkata:
“Siapa diantara kalian yang mau uang Rp. 50.000!!” Semua anak itu terhenti bermain dan serempak mengacungkan tangan sambil memasang muka manis penuh senyum dan harap. Kakek lalu berkata, “Kakek akan memberikan uang ini, setelah kalian semua melihat ini dulu.”
Kakek tersebut lalu meremas-remas uang itu hingga lusuh. Di remasnya terus hingga beberapa saat. Ia lalu kembali bertanya “Siapa yang masih mau dengan uang ini lusuh ini?” Anak-anak itu tetap bersemangat mengacungkan tangan.
“Tapi,, kalau kakek injak bagaimana? “. Lalu, kakek itu menjatuhkan uang itu ke pasir dan menginjaknya dengan sepatu. Di pijak dan di tekannya dengan keras uang itu hingga kotor. Beberapa saat, Ia lalu mengambil kembali uang itu. Dan kakek kembali bertanya: “Siapa yang masih mau uang ini?”

Tetap saja. Anak-anak itu mengacungkan jari mereka. Bahkan hingga mengundang perhatian setiap orang. Kini hampir semua yang ada di taman itu mengacungkan tangan. :)

****

Sahabat, cerita diatas sangatlah sederhana. Namun kita dapat belajar sesuatu yang sangat berharga dari cerita itu. Apapun yang dilakukan oleh si Kakek, semua anak akan tetap menginginkan uang itu, Kenapa? karena tindakan kakek itu tak akan mengurangi nilai dari uang yang di hadiahkan. Uang itu tetap berharga Rp. 50.000

Sahabat , seringkali, dalam hidup ini, kita merasa lusuh, kotor, tertekan, tidak berarti, terinjak, tak kuasa atas apa yang terjadi pada sekeliling kita, atas segala keputusan yang telah kita ambil, kita merasa rapuh. Kita juga kerap mengeluh atas semua ujian yang di berikan-Nya. Kita seringkali merasa tak berguna, tak berharga di mata orang lain. Kita merasa di sepelekan, di acuhkan dan tak dipedulikan oleh keluarga, teman, bahkan oleh lingkungan kita.
Namun, percayalah, apapun yang terjadi, atau *bakal terjadi*, kita tak akan pernah kehilangan nilai kita di mata Allah. Bagi-Nya, lusuh, kotor, tertekan, ternoda, selalu ada saat untuk ampunan dan maaf. Kita tetap tak ternilai di mata Allah.



cetak halaman ini

Thursday, May 13, 2010

Betapa Bernilainya Diri Anda

Segala sesuatu baik benda bergerak maupun tidak bergerak pastinya memiliki nilai, baik benda mati apalagi mahluk bernyawa juga memiliki nilai. Nilai yang akan dimaksud disini adalah nilai ekonomis. 
Sebagai contoh untuk benda mati adalah kendaraan mobil, motor, atau benda berwujud lainnya (fixed assets) dapat dihitung nilai ekonomisnya. Namun seperti diketahui fixed assets tersebut semakin lama nilainya akan semakin menurun, atau disebut juga akan mengalami penyusutan seiring dengan usia dan penggunaan benda tersebut, kecuali untuk tanah yang tidak mengalami penyusutan. Secara umum untuk menghitung nilai ekonomis fixed assets tersebut sudah banyak orang yang mengetahui cara perhitungannya. Tapi apakah sudah banyak pula dari antara kita yang tahu bagaimana menghitung nilai ekonomis dari setiap orang. 
Dalam tulisan ini, penulis akan membahas lebih dalam bagaimana untuk menghitung nilai ekonomis dari diri kita sendiri. Pada dasarnya setiap diri manusia memiliki nilai, namun saja kita tidak menyadarinya. Setiap diri kita memiliki nilai yang tidak ternilai harganya jika dipandang dari sudut intangibles value. Tetapi secara tangibles value, kita dapat mencoba menilai diri kita berdasarkan nilai ekonomis. Apakah yang dimaksud nilai ekonomis? 
Nilai ekonomis dari setiap orang adalah semua resources (input) yang secara potensial dihasilkan oleh orang tersebut yang akan menghasilkan output yang dapat dirasakan bagi dirinya dan semua orang, khususnya orang-orang yang bergantung padanya. Misalnya, seorang suami atau ayah yang menjadi tulang punggung keluarga, dimana kebutuhan hidup keluarga bergantung pada sang suami atau ayah selaku kepala keluarga. Namun bayangkan jika terjadi kehilangan sumber penghasilan atau musibah yang menimpa kepada kepala keluarga, bagaimana nasib dan masa depan anggota keluarga yang ditinggalkannya? Bagaimana kelurga tersebut dapat tetap menjalankan roda kehidupannya secara normal?
Kita selaku manusia tidak bisa memprediksi kapan hal buruk menimpa dari masing-masing kita, namun diri kita sudah siap dengan melakukan antisipasi kedepan dengan mengalihkan resiko ekonomis kepada pihak lain. Dimana nilai ekonomis kita tergantikan oleh pihak penerima resiko, sehingga penerima manfaat ekonomis kita tidak mengalami penurunan secara finansiil.
Beberapa metode perhitungan nilai ekonomis dari setiap diri kita :
1. Human Life Value
Metode ini berdasarkan income bulanan dikali lama dana tersedia untuk menopang hidup, tanpa memperhitungkan faktor tingkat bunga.
Misalkan; income 5 juta per bulan, umur ekonomis untuk menopang keluarga 10 th. Maka nilai ekonomis = 5 juta x 12 bln x 10 tahun atau sama dengan 600 juta.
2. Income Based Value
Metode ini memperhitungkan besarnya bunga atau return jika penghasilan kita disimpan dalam bank.
Contoh; Untuk menghasilkan bunga sebesar 5 juta (income bulanan), asumsi bunga 5%. Maka nilai ekonomis yang kita harapkan sebesar 600 juta dibagi 5% atau sama dengan 1,2 milyar.
3. Financial Needs Based Value
Besar nilai ekonomis minimal sama dengan besarnya uang kebutuhan saat ini (present value) dikali 150%. Sedang nilai ekonomis maksimal adalah sebesar uang di masa mendatang (future value) x 80%.  

Semoga tulisan ini dapat membantu pembaca melakukan penilaian secara ekonomis terhadap diri masing-masing dan tentunya juga melakukan evaluasi atas pola kehidupan masing-masing. Perencanaan ini tidak akan berhasil apabila tidak diimbangi dengan penghematan dalam melakukan pengeluaran 


cetak halaman ini

Wednesday, April 14, 2010

Financial Planning tidak sama dengan menabung? 

Apakah itu financial planning? Apakah sama halnya dengan sekedar menabung?
Financial planning memiliki arti lebih besar dari sekedar menabung. Menabung merupakan bagian kecil dari financial planning. Selama ini banyak masyarakat memiliki pandangan yang sama bahwa kedua pengertian tersebut memiliki arti yang sama. 
Sebelum masuk ke dalam hukum perencanaan keuangan (Law of Financial Planning), mari kita mengerti dulu definisi financial planning. Financial planning (perencanaan keuangan) merupakan tindakan untuk memegang kendali atas hal-hal yang menyangkut kebutuhan dan penggunaan keuangan. 
Bila kita merencanakan sesuatu, kita berada di pihak yang memegang kendali, bukan dipihak yang dikendalikan. Inti dari perncanaan keuangan adalah hidup yang bebas dari masalah keuangan, bukan hidup dan dikendalikan oleh uang, bukan hidup yang penuh dengan kegelisahan dan kekhawatiran akan uang.
Seorang pelaku financial planning akan mengendalikan uangnya, membuat uang bekerja untuknya, bukan hidupnya dikuasai oleh uang, bukan dirinya bekerja untuk uang.  (Hartopo, Hendri, 'Save or Sorry')

Tuesday, January 12, 2010

Carilah ilmu demi memuliakan-NYA

Ilmu adalah sumber kebijaksanaan,
Ilmu meninggikan derajat kemuliaan,
Ilmu adalah perisai kerendahan dan kehinaan,
Maka luangkan waktumu untuk menuntut ilmu,
Luangkan waktumu untuk membaca buku….

Akal pikiran adalah anugerah tak ternilai,
Pikiran adalah sumber kekuatan tak terbatas,
Pikiran adalah bekal kesempurnaan manusia,
Maka luangkan waktumu untuk berpikir,
Memberdayakan akal pikiranmu….

Berkarya adalah nilai keberhasilan manusia,
Bekerja adalah jalan mencapai kesuksesan,
Mencipta adalah keunggulan manusia,
Maka luangkan waktumu untuk bekerja,
Luangkan waktumu untuk mencipta dan berkarya,
Agar hidupmu menjadi lebih bermakna….

Hati adalah sumber keikhlasan,
Ikhlas adalah sumber kemuliaan manusia,
Hati tempat bersemayamnya sifat-sifat kemuliaan,
Kemuliaan adalah derajat tertinggi kehidupan,
Maka luangkan waktumu untuk memperkaya hati,
Dengan menjaga kejernihan dan keikhlasan….

Memberi adalah imbalan bagi kekayaan diri sendiri,
Memberi adalah jalan menuju kebahagiaan,
Memberi adalah bagian dari beramal ibadah,
Maka luangkan waktumu untuk banyak memberi,
Sediakan waktumu untuk banyak beramal,
Karena memberi dan beramal adalah kunci menuju surga-Nya

Berdoa adalah ikhtiar batin tertinggi di bumi,
Berdoa adalah sumber kekuatan luar biasa,
Maka luangkan waktumu untuk berdoa kepada-Nya,
Hadirkanlah Tuhan dalam setiap langkah kehidupanmu,
Karena Tuhan adalah penolong terbaik kita

Keunggulan Bersaing Secara Intangibles


Ditengah persaingan yang ketat dewasa ini, tidaklah banyak perusahaan yang bisa bertahan lama. Berdasarkan life cycle perusahaan yaitu introduction, growth, mature, sustain dan selanjutnya yang paling dihindari adalah decline. Pada tahap decline inilah puncak pimpinan perusahaan mulai mencari langkah-langkah perbaikan bahkan hingga menggunakan jasa konsultan untuk mencari tahu asal penyebab kemunduran kinerja perusahaan. Mungkin perusahaan terlena akan kejayaan masa lalu, atau merasa berkuasa penuh sehingga menjadi semena-mena dan tidak memperhatikan subordinate-nya yang selama ini turut serta mendukung kemajuan perusahaan. Dari sisi external, perusahaan selama ini hanya sibuk melihat ke dalam perusahaan tanpa menghiraukan faktor dari luar yaitu ancaman dari pesaing, harapan pelanggan, dan perubahan lingkungan serta teknologi yang notabene disebut juga faktor intangibles.
Berdasarkan hal-hal diatas, penulis membagi faktor intangibles atau juga disebut Intellectual Capital (Stewart & Edvinsson) ke dalam:
1. Human Capital; mengacu pada pengetahuan, keterampilan dan keahlian karyawan.
2. Structural Capital;
3. Customer & Relationship Capital; mengacu seberapa besarnya perhatian perusahaan pada customer yang sudah ada (existing customer).
4. Renewal & Development; mengacu pada kemampuan perusahaan melakukan inovasi, mengukur efektivitas investasi dalam training dan pengeluaran atas R&D.

Demikianlah sekilas langkah yang harus dilakukan perusahaan untuk menjadi perusahaan yang unggul. Sehingga perusahaan tidak perlu membuang waktu dan biaya melakukan peramalan sejumlah angka-angka. Siapapun dan apapun posisi kita didalam perusahaan, hal ini tidak akan berhasil tanpa adanya komitmen bersama antara pimpinan dan bawahan.

Salam Sukses...



cetak halaman
ini

Friday, January 01, 2010

TARGET COSTING
Pengertian dan Tujuan Penetapan harga dimana secara potential pelanggan memiliki keinginan untuk membeli. Metode manajemen biaya dan perencanaan laba yang difokuskan pada produk dengan proses pabrikasi yang terpisah. Proses berawal dimana manajemen menentukan target biaya dalam menciptakan produk baru. Memaksimalkan cost control & mendorong peningkatan laba. Tahap-tahap penerapan Target Costing Mengembangkan produk yang diharapkan dapat memenuhi keinginan nasabah. Tetapkan target harga Tetapkan target biaya per unit Kembangkan value engineering dalam value chain untuk mencapai target biaya. TARGET COST PER UNIT = TARGET PRICE – TARGET OPERATING INCOME PER UNIT Value Chain Suatu urutan aktivitas yang lebih berkontribusi pada nilai akhir suatu produk dari pada biayanya. Seluruh alur produk melalui Value Chain berawal dari: Research Development & Engineering (market research, product design, product development), Manufacturing cycle, Post sale & Service.

<a href=''javascript:print(document)''>cetak halaman ini</a>
Forum Leader & Manager: "Leading & Managing Breakthrough"

Leading dan managing adalah 2 hal yang serupa, mirip, tetapi tidak sama.
Sederhananya, ada fungsi leader dan ada fungsi manager di tiap organisasi manapun. Leading breakthrough merupakan fungsi dari leader, sedangkan managing breakthrough
adalah fungsi manager. Kedua fungsi biasanya dilakukan oleh orang yang sama [jabatan yang sama, Manager atau GM atau VP atau Kadiv atau Direktur]. Terkadang juga dipisahkan. Yang dipisahkan, biasanya memagari fungsi leading breakthrough [menggerakkan dan mengarahkan organisasi] diberikan kepada Direktur atau Kadiv [sebagai anggota BOD, thinker]. Sedangkan fungsi managing breakthrough [result, hasil] dibebankan kepada GM dan Manajer, doer.

Leading breakthrough
Siapa saja yang memerankan fungsi membuat terobosan? Dalam prakteknya, bisa semua level dalam organisasi. Tetapi, biasanya hanya diperankan oleh seorang leader. Contoh leader adalah Direktur atau Kadiv. yang berperan sebagai pemimpin [leader]. Dan juga bisa contoh lainnya, misalnya GM atau Branch Manager [BM]. Dalam konteks ini, mari kita soroti saja Direktur Sales atau Kadiv Sales sebagai seorang leader [leading people].
Urutan langkah dalam membuat breakthrough, biasanya:

1. Leader men-generate idea [strategic thinking, creativity, innovation process, analisa pasar, analisa ekonomi, performance organisasi dan kompetitor, forward looking study, kajian, brainstorming dan diskusi mendalam]. Leader as thinker, not doer. Strategic thinking adalah fungsi leader dan itu berarti berfikir dengan kompetensi dan pengalaman jam terbang penuh, bukan lagi bertindak.

2. Leader menetapkan mission, goal dan grand strategy [pathfinding, visioning, sebagai contoh: "mencapai penjualan 1000 unit mobil selama 2010 melalui strategy A, B, C."]. Note: perusahaan ini sebelumnya belum pernah mencapai angka sales 1000 unit selama 5 tahun ke belakang. Market share selalu underdog. Kinerja perusahaan [korporasi] buruk.

3. Leader mensosialisasikan mission organisasi ke seluruh organisasi [communicating, sebagai contoh: beberapa perusahaan melakukannya dalam forum: Management Info Meeting, National Sales Meeting, Management Communication Meeting, National Breakthrough Convention, dst yang dihadiri oleh seluruh Manajer keatas].
Leading breakthrough kita akhiri sampai sosialisasi mission 1000 unit mobil sebagai goal.

Managing breakthrough
Setelah Direktur Sales atau Kadiv Sales berhasil meyakinkan BOD dan jajaran GM Sales dan Marketing perusahaan [dari Sumatera ke Papua] bahwa 1000 unit mobil akan diraih tahun 2010, barulah perang [permainan] sesungguhnya dimulai. Tahapan managing breakthroughnya adalah sbb.:
Dalam tahapan ini, Direktur Sales atau Kadiv Sales selain as leader ia juga memerankan fungsi as manager [doer, executor]. Memanage hasil day-to-day di lapangan dan di layar computer. Ia harus berada di lapangan, paling tidak 60% dari waktunya bertindak. Sisanya 40% ia lakukan untuk menganalisa dan memikirkan strategy baru. Managing adalah bertindak, berbuat nyata mencapai sales. Proses berfikir strategis berhenti sampai disini. Ia harus menjadi pengendali field operation, komandan tempur lapangan.

1. Direktur Sales atau Kadiv Sales menetapkan goal-setting [breakdown]  1000 unit ke, say, 5 GM Sales dan Marketingnya sbb.:
GM A mendapat target 200,
GM B mendapat target 300,
GM C 100,
GM D 200 dan
GM E 200.
Total = 1000 unit mobil.
NEW sales target tsb telah menjadi KPI masing-masing GM selama tahun 2010.
Spanduk dipasang di tiap Region, tanda dimulainya "gebrakan" baru perusahaan. Motivasi digelorakan dari Sumatera ke Papua. Yell-yell tiap Region diciptakan untuk menggelegarkan genderang revival kinerja tinggi.

2. Direktur Sales atau Kadiv Sales melakukan aligning & empowering dengan BOD dan Kadiv lainnya, misalnya: melaunch program promosi baru di dealer dan showroom, melakukan "heavy" advertising TV dan koran selama 8 bulan dengan budget 20M, menjalankan brand aktivasi di mall, office area, menciptakan sistem distribusi yang standardized, menyetujui penambahan budget sales 20%, mendeklarasikan sales drive di divisi lainnya, misalnya: finance, HR, supply chain, manufacturing, logistic, dst.

3. Direktur Sales atau Kadiv Sales  menjalankan role-modelling, contoh : memotivasi seluruh GM dan Manajer di seluruh region untuk mencapai 1000 unit, mengawal langsung penjualan mobil setiap minggu [memonitor weekly sales review], melakukan penjualan langsung ke dealer dengan turun lapangan, melakukan joint-visit ke main dealer dan pusat penjualan, mengatasi problem lapangan dengan  pengambilan keputusan yang cepat dan handal di lapangan, memberikan penghargaan [reward] berupa bonus dan incentive bagi GM dan Manajer yang berhasil mencapai KPInya pada periode bulanan, menyelenggarakan the Best Achievement, melatih para sales counter, salesman, supervisor dan para SPG, melakukan Monthly Celebration Together [MCT] untuk GM yang sukses mencapai target bulanannya, dst, dst.




Adakah orang yang Akan Mendoakan Kita?

Adakah orang yang Akan Mendoakan Kita?
Seorang pengusaha sukses jatuh di kamar mandi dan akhirnya stroke. Sudah 7 malam dirawat diRS di ruang ICU. Di saat orang-orang terlelap dalam mimpi malam, dalam dunia roh seorang malaikat menghampiri si pengusaha yang terbaring tak berdaya.
Malaikat memulai pembicaraan, “Kalau dalam waktu 24 jam ada 50 orang berdoa buat kesembuhanmu, maka kau akan hidup. Dan sebaliknya jika dalam 24 jam jumlah yang aku tetapkan belum terpenuhi, itu artinya kau akan meninggal dunia!
“Kalau hanya mencari 50 orang, itu mahgampang .. . ” kata si pengusaha ini dengan yakinnya.
Setelah itu Malaikat pun pergi dan berjanji akan datang 1 jam sebelum batas waktu yang sudah disepakati.
Tepat pukul 23:00, Malaikat kembali mengunjunginya; dengan antusiasnya si pengusaha bertanya, “Apakah besok pagi aku sudah pulih? Pastilah banyak yang berdoa buat aku, jumlah karyawan yang aku punya lebih dari 2000 orang, jadi kalau hanya mencari 50 orang yang berdoa pasti bukan persoalan yang sulit”.
Dengan lembut si Malaikat berkata, “Anakku, aku sudah berkeliling mencari suara hati yang berdoa buatmu tapi sampai saat ini baru 3 orang yang berdoa buatmu, sementara waktumu tinggal 60 menit lagi. Rasanya mustahil kalau dalam waktu dekat ini ada 50 orang yang berdoa buat kesembuhanmu” .
Tampa menunggu reaksi dari si pengusaha, si malaikat menunjukkan layar besar berupa TV siapa 3 orang yang berdoa buat kesembuhannya. Di layar itu terlihat wajah duka dari sang istri, di sebelahnya ada 2 orang anak kecil, putra putrinya yang berdoa dengan khusuk dan tampak ada tetesan air mata di pipi mereka”.
Kata Malaikat, “Aku akan memberitahukanmu, kenapa Tuhan rindu memberikanmu kesempatan kedua? Itu karena doa istrimu yang tidak putus-putus berharap akan kesembuhanmu”
Kembali terlihat dimana si istri sedang berdoa jam 2:00 subuh, ” Tuhan, aku tahu kalau selama hidupnya suamiku bukanlah suami atau ayah yang baik! Aku tahu dia sudah mengkhianati pernikahan kami, aku tahu dia tidak jujur dalam bisnisnya, dan kalaupun dia memberikan sumbangan, itu hanya untuk popularitas saja untuk menutupi perbuatannya yang tidak benar dihadapanMu. Tapi Tuhan, tolong pandang anak-anak yang telah Engkau titipkan pada kami, mereka masih membutuhkan
seorang ayah. Hamba tidak mampu membesarkan mereka seorang diri.”
Dan setelah itu istrinya berhenti berkata-kata tapi air matanya semakin deras mengalir di pipinya yang kelihatan tirus karena kurang istirahat”.
Melihat peristiwa itu, tampa terasa, air mata mengalir di pipi pengusaha ini. Timbul penyesalan bahwa selama ini bahwa dia bukanlah suami yang baik. Dan ayah yang menjadi contoh bagi anak-anaknya. Malam ini dia baru menyadari betapa besar cinta istri dan anak-anak padanya.
Waktu terus bergulir, waktu yang dia miliki hanya 10 menit lagi, melihat waktu yang makin sempit semakin menangislah si pengusaha ini,penyesalan yang luar biasa. Tapi waktunya sudah terlambat ! Tidak mungkin dalam waktu 10 menit ada yang berdoa 47 orang !
Dengan setengah bergumam dia bertanya,”Apakah diantara karyawanku, kerabatku, teman bisnisku, teman organisasiku tidak ada yang berdoa buatku?”
Jawab si Malaikat, ” Ada beberapa yang berdoa buatmu.Tapi mereka tidak Tulus. Bahkan ada yang mensyukuri penyakit yang kau derita saat ini. Itu semua karena selama ini kamu arogan, egois dan bukanlah atasan yang baik. Bahkan kau tega memecat karyawan yang tidak bersalah”. Si pengusaha tertunduk lemah, dan pasrah kalau malam ini adalah malam yang terakhir buat dia. Tapi dia minta waktu sesaat untuk melihat anak dan si istri yang setia menjaganya sepanjang malam.
Air matanya tambah deras, ketika melihat anaknya yang sulung tertidur di kursi rumah sakit dan si istri yang kelihatan lelah juga tertidur di kursi sambil memangku si bungsu.
Ketika waktu menunjukkan pukul 24:00, tiba-tiba si Malaikat berkata,”Anakku, Tuhan melihat air matamu dan penyesalanmu ! ! Kau tidak jadi meninggal,karena ada 47 orang yang berdoa buatmu tepat jam 24:00″.
Dengan terheran-heran dan tidak percaya, si pengusaha bertanya siapakah yang 47 orang itu. Sambil tersenyum si Malaikat menunjukkan suatu tempat yang pernah dia kunjungi bulan lalu.
Bukankah itu Panti Asuhan ? kata si pengusaha pelan. “Benar anakku, kau pernah memberi bantuan bagi mereka beberapa bulan yang lalu, walau aku tahu tujuanmu saat itu hanya untuk mencari popularitas saja dan untuk menarik perhatian pemerintah dan investor luar negeri. ”
“Tadi pagi, salah seorang anak panti asuhan tersebut membaca di koran kalauseorang pengusaha terkena stroke dan sudah 7 hari di ICU. Setelah melihat gambar di koran dan yakin kalau pria yang sedang koma adalah kamu, pria yang pernah menolong mereka dan akhirnya anak-anak panti asuhan sepakat berdoa buat kesembuhanmu. ”
Doa sangat besar kuasanya. Tak jarang kita malas. Tidak punya waktu. Tidak terbeban untuk berdoa bagi orang lain.

Your Comments