DIRECT COSTING & FULL COSTING
Direct Costing Method
Merupakan suatu metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi variable saja atau yang berpengaruh langsung dengan volume produksi.
Direct costing juga sering disebut variable costing atau marginal costing. Direct costing memfokuskan perhatian pada product dan biaya-biaya yang secara langsung dapat ditelusuri terhadap perubahan dalam aktivitas produksi.
Titik perhatian tersebut diarahkan pada:
- Manfaat internal, seperti: perencanaan laba, penetapan harga, pengendalian biaya, dan pengambilan keputusan.
- Manfaat external, seperti: pelaporan keuangan dan income determination.
Karakteristik metode Direct / Variable Costing
- Biaya overhead pabrik tetap (fixed FOH) diperlakukan sebagai period costs dan bukan sebagai unsure harga pokok produk, sehingga biaya overhead pabrik tetap dibebankan sebagai biaya dalam periode terjadinya.
- Dalam kaitannya dengan produk yang belum laku terjual, fixed FOH tidak melekat pada persediaan tersebut, tetapi langsung dianggap sebagai biaya dalam periode terjadinya.
- Penundaan pembebanan suatu biaya bermanfaat jika dengan penundaan tersebut diharapkan dapat dihindari terjadinya biaya yang sama periode yang akan datang.
Manfaat metode Direct Costing
Laporan keuangan yang disusun berdasar metode direct costing bermanfaat bagi manajemen untuk:
1. Perencanaan laba jangka pendek
Dalam jangka pendek, biaya tetap tidak berubah dengan adanya perubahan volume kegiatan, sehingga hanya biaya variable yang perlu dipertimbangkan oleh manajemen.
Laporan laba-rugi menyajikan dua ukuran penting: (1) Contribution Margin (Laba Kontribusi) dan (2) Operating Leverage.
Contoh:
Sales : $ 1000
Variable cost : (600)
Contibution Margin: 400
Fixed cost : (300)
Operating Income : $ 100
% Contribution Margin = CM / Sales
= 400 / 1000
= 40 %
Operating Leverage = CM / Operating Income
= 400 / 100
= 4 x (empat kali)
Misal, dalam rencana anggaran diputuskan untuk menaikkan harga jual 12%. Maka dampak dari kenaikan ini terhadap laba jangka pendek dapat ditentukan:
12% x 40% = 4,8%
Laporan laba rugi yang memisahkan biaya tetap dan variable yang memungkinkan manajemen melakukan analisis hubungan biaya, volume, dan laba.
2. Pengendalian Biaya
Biaya tetap dalam direct costing dapat dikelompokkan ke dalam dua golongan, yakni: discretionary fixed cost dan committed fixed cost.
Discretionary fixed cost merupakan biaya yang berprilaku tetap karena kebijakan manajemen. Dalam jangka pendek biaya ini dapat dikendalikan oleh manajemen.
Committed fixed cost merupakan biaya yang timbul dari pemilikan pabrik, peralatan, dalam jangka pendek biaya tersebut tidak dapat dikendalikan oleh manajemen.
3. Pengambilan Keputusan
Pihak manajemen dengan menggunakan metode direct costing dapat menentukan pengambilan keputusan misal dalam hal pesanan khusus.
Full Costing Method
Merupakan metode penetuan harga pokok produksi, yang membebankan seluruh biaya produksi baik yang berperilaku tetap maupun variable terhadap produk. Metode Full Costing juga dikenal dengan Absortion atau Conventional Costing.
Perbedaan tersebut terletak pada perlakuan terhadap biaya produksi tetap, dan akan mempunyai akibat pada:
- Perhitungan harga pokok produksi (COGS)
- Penyajian laporan laba-rugi
Perhitungan COGS dengan metode Full Costing:
Direct material $ XXX
Direct Labor $ XXX
Fixed FOH $ XXX
Variable FOH $ XXX +
Variable FOH $ XXX +
COGS $ XXXX
Karakteristik Metode Full Costing
- Biaya overhead pabrik baik yang bersifat variable maupun tetap, dibebankan kepada produk atas dasar tarif yang ditentukan dimuka pada kapasitas normal atau atas dasar biaya overhead yang sesungguhnya.
- Selisih FOH akan timbul apabila FOH yang dibebankan berbeda dengan FOH yang sesungguhnya terjadi.
FOH budget > FOH actual = Over-applied
FOH budget < FOH actual = Under-applied
- Jika semua produk yang diolah dalam periode tersebut belum laku dijual, maka pembebanan biaya overhead pabrik lebih atau kurang tersebut digunakan untuk mengurangi atau menambah harga pokok yang masih dalam persediaan (baik produk dalam proses maupun produk jadi).
- Metode ini akan menunda pembebanan biaya overhead pabrik tetap sebagai biaya sampai saat produk yang bersangkutan dijual.
Demikian uraian mengenai Direct Costing & Full Costing, andalah yang menetukan metode mana yang tepat digunakan oleh perusahaan anda.
cetak halaman ini
terimakasih, sangat membantu tugas saya
ReplyDelete