Toko Buku Online Terlengkap

Thursday, February 03, 2011

BERSYUKUR DITENGAH KESULITAN

            Di sebuah desa terpencil berdiri sebuah gereja, dimana dalam setiap ibadah selalu dipenuhi oleh kehadiran jemaatnya. Di dalam gereja itu dipimpin oleh seorang pendeta, dan dalam setiap khotbah pendeta itu selalu mengatakan bahwa kita harus bersyukur…bersyukur…., begitu seterusnya dalam setiap khotbah beliau. Namun ada dari salah satu jemaat yang sedikit terusik dengan kalimat bersyukur yang selalu disampaikan oleh pendeta tersebut dalam setiap khotbahnya. Sesekali dia berpikir apakah ucapan bersyukur si pendeta ini dapat dibuktikan?  
          Pada suatu minggu, dimana desa tersebut diguyur salju lebat hingga ketebalan salju itu menutupi jalan dan sangat sulit dilalui. Namun si jemaat yang terusik ini tetap berusaha untuk pergi ke gereja hanya untuk memastikan apakah pendeta tersebut masih tetap konsisten dengan perkataannya. Melalui perjalanan yang berat   menaklukkan ketebalan salju, sampailah jemaat tersebut di gereja yang dituju. Sesampainya di gereja hanya didapati empat orang saja dalam gereja tersebut, yaitu si pendeta, istri pendeta, seorang anak pendeta, dan jemaat itu sendiri. Meski begitu, si pendeta tetap melakukan tugasnya untuk memimpin ibadah. Di tengah khotbah, si pendeta kembali mengatakan bahwa kami bersyukur kepada-Mu meski kami di guyur salju lebat selama seminggu ini, tetapi kami tetap bersyukur karena dalam 51 minggu ini kami menjalankan ibadah ditengah cuaca yang cerah.
          Tersentaklah hati jemaat tersebut mendengarkan ucapan pendeta tersebut. Barulah tersadar jemaat ini akan makna kata bersyukur yang selalu diucapkan pendeta tersebut. Apa arti dari cerita ini? Artinya adalah kita mudah bersungut-sungut kala menghadapi sesekali cobaan atau rintangan dalam hidup kita. Tetapi apakah kita sadar seberapa banyak berkat dan karunia yang telah Dia berikan kepada kita. Seberapa banyak pula kita telah mengucapkan syukur kepada-Nya meski kita susah.
          Ada sebuah cerita lain yaitu saat menghadiri acara pemakaman jenasah, dimana suami dari jenasah tersebut berkata, “Tuhan…saya bersyukur bahwa engkau telah mempertemukan kami sebelumnya sehingga kami dapat saling membagi kasih, meski akhirnya Engkau memanggil dia untuk mendahului aku.
          Pesan dari cerita ini adalah kita harus selalu bersyukur atas apa yang kita miliki saat ini. Ditengah penderitaan kita, masih banyak orang yang lebih menderita dari kita. Dan selama penderitaan yang kita hadapi, masih lebih banyak karunia dan berkat yang telah kita terima dari-Nya.

Semoga cerita ini menjadi berkat bagi kita semua. Amin... 

No comments:

Post a Comment

Your Comments