Toko Buku Online Terlengkap

Thursday, October 15, 2009

Activity Based Costing “ABC is a cost accounting concept based on the premise that product require an organization to perform activities and that those activities require an organization to incure cost” (T.Douglas Hicks, 1992). ABC adalah suatu metode untuk mengukur biaya (overhead) dan kinerja dari suatu proses yang berhubungan dengan aktivitas dan obyek-obyek biaya yang tidak berkaitan langsung dengan volume produksi. Tujuan Lebih jauh lagi ABC di desain bertujuan untuk penyediaan informasi bagi semua pihak yang terlibat dalam pengambilan keputusan dan pemberdayaan karyawan untuk membangun daya saing perusahaan melalui cost leadership strategy. Object-Object Biaya dalam ABC Dalam ABC, dasar untuk mengalokasikan biaya overhead disebut pemicu biaya (cost drivers). Object biaya meliputi: produk, customer, departemen, proyek, aktivitas, dan lain-lain, dimana untuk itu biaya diukur dan dibebankan. Beberapa factor yang harus diperhatikan dalam menentukan cost driver: 1. Biaya pengukuran (cost measurement) 2. Derajat korelasi (degree of correlation) antara pemicu biaya dan konsumsi overhead aktualnya. Klasifikasi aktivitas dalam ABC Dalam ABC membagi aktivitas dalam 2 (dua) kelompok: 1. Product Driven Activity; adalah aktivitas yang berhubungan dengan kegiatan merancang dan memproduksi suatu produk. 2. Customer Driven Activity; adalah aktivitas yang berhubungan dengan kegiatan penawaran, pelayanan, serta dukungan terhadap pelanggan atau pasar perusahaan. 1. Product Driven Activity, meliputi: 1.1. Unit Level; adalah biaya yang pasti bertambah ketika sebuah unit produk diproduksi yang sebanding dengan proporsi volume produk tersebut. Contoh: Biaya bahan baku langsung yang semakin bertambah dengan bertambahnya jumlah produksi. 1.2. Batch Level; adalah biaya yang disebabkan oleh sejumlah batches yang diproduksi dan terjual. Contoh: Biaya set up mesin. 1.3. Product Level; adalah biaya yang digunakan untuk mendukung produksi produk yang berbeda. Biaya ini tidak dipengaruhi oleh produksi dan penjualan satu atau beberapa unit batch. Contoh: Biaya desain produk, pengembangan, prototype, dan rekayasa produksi. 1.4. Plant Level; adalah biaya yang merupakan biaya kapasitas pendukung pada tempat dilakukannya produksi.Contoh: Biaya sewa, depresiasi, pajak property, dan asuransi pabrik. 2. Customer Driven Activity, meliputi: 2.1. Order Level; Aktivitas ini berhubungan dengan order pelanggan. Biaya dibebankan langsung kepada penjualan dan pesanan yang dilakukan pelanggan secara individu. Contoh: Biaya pengiriman pesanan. 2.2. Customer Level; Aktivitas ini tidak berhubungan dengan pesanan, tetapi biaya yang terjadi dibebankan kepada pelanggan. Contoh: Biaya tenaga penjualan. 2.3. Market Level; Aktivitas ini dibutuhkan untuk memasuki atau mempertahankan pasar tertentu. Contoh: Biaya R&D, promosi, iklan. 2.4. Channel Level; Aktivitas ini dibutuhkan dalam saluran distribusi dan tidak ditentukan berdasarkan pesanan pelanggan. Contoh: Kampanye 2.5. Enterprise Level; Agar perusahaan bertahan dalam bisnisnya, sedangkan biaya yang ditimbulkan tidak dapat dibebankan pada level yang lebih rendah. Contoh: Lisensi, pajak, gaji direktur.

No comments:

Post a Comment

Your Comments